PENGANTAR BISNIS BAB 9


Manajemen keuangan perusahaan

Peran dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan

Penganggaran Modal ( Capital Budgeting)

Adalah proses identifikasi, evaluasi, dan implementasi dari kesempatan yang ada. Motif-motif yang sering dipakai orang dalam penggunaan penganggaran modal :
Expansi (perluasan) ; untuk membuka cabang. Dalam investasi awal diperlukan   modal yang cukup besar.
2. Replacement (penggantian); mengganti sesuatu yang sudah usang menjadi baru.
3. renewal  (pembaharuan); tambal sulam. Lain-lain; mau dijadikan paten, trademark (dalam aktiva yang tidak berwujud).
Tata cara dalam membuat membuat penganggaran modal :
1. Membuat proposal : biaya yang diperlukan apa saja.
2. Review dan analisa.
3. Membuat keputusan apakah penganggaran modal tersebut layak atau tidak.
4. Implementasi
5. Mengumpulkan umpan balik atau feedback

Istilah-istilah dalam capital budgeting :
1.Independent projects ; proyek yang tidak ada keterkaitannya dengan proyek lainnya. Contoh : buka bisnis salon dan buka resto.
2. Mutually exclusive projects : proyek-proyek yang tidak ada hubungannya tapi terkait oleh keterbatasan dana.
3. Unlimited funds; proyek dengan dana yang tidak terbatas

Istilah penganggaran modal digunakan untuk melukiskan tindakan perencanaan dan pembelanjaan pengeluaran modal, seperti untuk pembelian equipmen baru untuk memperkenalkan produk baru, dan untuk memodernisasi fasilitas pabrik. Penganggaran Modal itu digunakan untuk membuat perencanaan proyek, investasi, dan bisnis. Tahapan-tahapan di dalamnya yang harus diketahui adalah mempelajari cash flow yang didapat dari laporan arus kas, metode capital budgeting untuk mengetahui layak atau tidak proyek / invetasi / bisnis dijalankan, dan terakhir risk and return.

Dikatakan sebagai suatu konsep investasi, sebab peng anggaran modal melibatkan suatu pengikatan (penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang.

Penggolongan Investasi Aktiva Tetap dan Pemilihan Alternative

Tersedia berbagai cara penggolongan usulan investasi dalam aktiva tetap. Diantaranya adalah:
1.       Investasi Penggantian
Pada umumnya, keputusan mengenai investasi penggantian adalah yang paling sederhana. Dalam hal ini suatu aktiva yang sudah aus  (wear-out) atau usang (obsolete) harus diganti dengan aktiva baru bila produksi akan tetp dilanjutkan.
2.     Investasi Penambahan Kapasitas
Misalnya usulan penambahan jumlah mesin atau pembukaan pabrik baru. Investasii ini sering juga bersifat investasi penggantian, contohnya mesin yang sudah tua dan tidak efisien akan diganti dengan mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan lebih efesien.
3.     Investasi Penambahan Jenis Produk Baru
Investasi ini mempunyai tingkat kepastian yang besar karena menyangkut produk barudisamping produk yang telah diproduksi.
4.     Investasi Lain-Lain
Investasi yang termasuk dalam golongan ini adalah ususlan investasiyang tidak termasuk dalam ketiga golongan di atas, misalnya investasi untuk pemasangan alat pemanas (heater), alat pendingin (air conditioner), dan lain-lain.


Investasi membutuhkan dana yang relatif besar dan keterika tan dana tersebut dalam jangka waktu yang relatif panjang, serta mengandung resiko.

Jenis Investasi

       Investasi dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) golongan, yakni sebagai berikut :

(1)                Investasi yang tidak menghasilkan laba (non profit investemen).
(2)               Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non measurable profit investment)
(3)               Investasi dalam penggantian ekuipmen (replacement investment).
(4)               Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment).

Penjelasan Masing-masing Jenis Investasi di atas

(1)  Investasi yang tidak menghasilkan laba.

·        Timbul karena adanya peraturan pemerintah atau syarat kontrak yang  telah disetujui.
·        Contoh: pemasangan instalasi pembersih air limbah.

(2)  Investasi yang tidak dapat diukur labanya.

·        Tujuan investasi untuk menaikkan laba, tetapi laba yang diharapkan akan diperoleh perusahaan dengan adanya inv ini sulit untuk dihitung secara teliti.
·        Pedoman yang biasanya dipakai adalah : % tertentu dari hasil penjualan, % tertentu dari laba bersih investasi yang sama yang dilakukan oleh perusahaan pesaing.
·        Contoh investasi ini : pengeluaran biaya promosi, biaya penelitian dan pengembangan, dan biaya program pelatihan dan pendidikan karyawan.

(3)       Investasi dalam Penggantian Mesin dan Equipment.

·        Informasi penting yang perlu dipertimbangkan dalam keputusan penggantian mesin adalah informasi akunt ansi diferensial yang berupa aktiva diferensial dan biaya diferensial.
·        Penggantian dapat dilakukan, jika biaya diferensial yang berupa penghematan biaya yang diperoleh dari penggantian suatu mesin dan ekuipmen berjumlah pantas bila dibandingkan dengan aktiva diferensial.

(4)       Investasi dalam Perluasan Usaha

·        Yakni merupakan pengeluaran untuk menambah kapasitas produksi atau operasi menjadi lebih besar dari sebelumnya.
·        Untuk menambah kapasitas akan diperlukan aktiva dife rensial berupa tambahan investasi dan akan menghasilkan pendapatan diferensial.

Metode Penilaian Investasi

Ada beberapa kriteria dalam penilaian investasi yakni dapat menggunakan beberapa metode :

a.         Payback Method.
b.        Average Return on Investment
c.         Present Value
d.         Discounted Cash Flows.

Kriteria Penilaian.

a.               Suatu investasi akan diterima jika tarif kembalian investasinya dapat memenuhi batasan yang ditetapkan manajer.
b.              Jika Pengambilan Keputusan belum memiliki batasan tarif kembalian investasi, maka dari beberapa investasi yang diusulkan dipilih adalah yang memberikan tingkat kembalian yang terbesar.

Arus Kas Masuk

Arus kas terdiri dari dua jenis yaitu incremental cash flow dan conventional cash flow. Incremental cash flow adalah arus kas yang langsung berhubungan dengan investasinya. Incremental Cash Flow dibagi menjadi dua : cash inflow / pendapatan (cif) dan cash outflow / pengeluaran (cof). Conventional cash flow adalah arus kas yang tidak langsung berhubungan dengan investasinya.

Arus kas terdiri dari beberapa komponen :
1. Initial Cash Flow a.k.a Initial Investment = arus kas yang digunakan untuk membeli aktiva tetap pada saat bisnis pertama kali dijalankan. Contohnya rumah, mesin, pabrik., atau mobil. Cirinya terdapat aktiva tetap dan cof.

2. Operating Cash Flow = arus kas yang terjadi pada saat bisnis dijalankan.. Cirinya terdapat aktiva lancar, cif dan cof. Contoh : jika bisnis tersebut adalah restoran, maka operational cash flow-nya berupa sayuran, daging, listrik, sabun cuci piring, air, pendapatan harian dan sejenisnya. Bisa dikatakan operating cash flow adalah uang yang keluar masuk bisnis anda setiap hari.

3.
Terminal Cash Flow = arus kas yang terjadi saat bisnis dijalankan. Nilai sisa aktiva yang dibeli pada saat initial investment. Cirinya terdapat aktiva tetap dan cif. Misalnya perusahaan anda punya mobil seharga 600 juta rupiah. Setelah didepresiasi 5 tahun terdapat nilai sisa 300 juta rupiah. Terminal cash flow digunakan untuk menghitung total cash flow (= operating cash flow + terminal cash flow)

Sumber :

0 komentar:

Posting Komentar